Selasa, 20 November 2018

Catatan Tak Bermakna

Senja, pada bibir cakrawala kau meronakan jinga. Tapi bibir sang anak petani pucat karena nadinya tak lagi menyalurkan darah pengharapan. Tabah anak petani, tuhan menjadi milik penguasa.! Teguklah secangkir tangis di bawah senja sebagai asa pengganti kopi Airmu tak lagi manis, berganti pahitnya air duka dari kelopak Golok tak lagi menembus batokmu Para-para merindukan pelukan asap dari tumpukan gonofu Papa & mamaku hanya duduk menjadi...