Minggu, 30 Juli 2017

DIA

Perempuan itu adalah dia
Hatinya terlalu cepat menerimanya
Dia bagai kapas diterpa angin
Matanya tak pandai melihat angin
Dia gadis lincah tapi kalah bercinta
Hidungnya tak pandai menyium cinta
Dia gadis cerdik kalah rindu
Telinganya tak kuasa mendengar rindu
Dia gadis tangguh melintasi gunung
Langkah-langkahnya tak kuasa memanjat gunung
Dia kuat tapi lemah
Lemah pada relung kasih
Dia bagai ilalang pada iringan angin
Rindu cinta mendung
Dia cinta namun ragu
Ragu yg terbelenggu
Dia bangkit dari tidur
Hatinya sadar tanpa kendur
Dia adalah dia
Kini mulai retak cermin
Cermin melihat bayangan
Cinta dan rindu punya
Cerita yg tak lagi melayang.
Ternate, 30 Juli 2016 | Asrul Lamunu