Cinta ini bagaikan penumpang dalam
kereta api
Hidup ini seperti sebuah perjalanan kereta api. Lengkap
dengan stasiun-stasiun yang dilalui, dengan perubahan-perubahan rute atau
tempat tujuan.
Begitu
pula orang lain akan naik dalam kereta api kita. Bisa saja mereka akan menjadi
penumpang yang berarti bagi hidup kita atau hanya sebatas perantara.
Karena ada ribuan orang lainnya di
dalam kereta dengan tujuan yang sama yang tidak kau kenal. Kau tidak tertarik
untuk mengenal mereka lebih jauh. Kau juga tidak akan tau dengan siapa kau akan
bertemu.
Suatu saat kau menemukan
seseorang, kau akan mencoba untuk memberanikan diri menyapanya. Kau mencoba
berbasa-basi untuk mengobrol dan bertukar kontak. Kau akan mencari tahu lebih
tentang dirinya.
Serta lama kelamaan, kau
terbiasa menaiki kereta itu bersama dengannya. Kau akan membuat janji
dengannya, pada jam berapakah dan gerbong manakah kalian akan menaiki kereta. Kemudian
kau akan selalu menantikan momen itu terjadi.
Ketika kereta mendekati tujuan, kitapun
bergegas menyiapkan apa yang perlu diperhatikan jangan sampai ada yang
ketinggalan. Saat tiba di stasiun kemudian satu demi satu penumpang akan turun
dan meninggalkan kekosongan yang begitu dalam bagi kita. Bahkan ada juga
penumpang yang harus turun begitu tiba-tiba, tanpa kita tahu.
Di saat anda menyadarinya, ternyata
kursi mereka telah kosong, begitu pula dalam perjalanan kita karena di antara kita
memilik tujuan yang berbeda, kau takkan pernah menemuinya lagi di kereta itu.
Ia akan menaiki kereta dengan tujuan yang berbeda denganmu. Tidak ada momen
kebersamaan dalam mencapai tujuan itu lagi.
Peron itu kembali hampa
tanpanya, kereta itu kembali sunyi tanpanya. Tidak ada lagi penyemangat dirimu
untuk tetap fokus mencapai tujuanmu. Tidak akan ada orang yang sama seperti
dirinya lagi.
Layaknya kereta, kehidupan
akan terus berjalan maju. ada atau tiada dirinya. Ia akan terus berjalan mengantarkan
penumpang pada tujuannya. Layaknya kereta, kau tidak bisa memaksa waktu untuk
berjalan mundur.
Dalam suatu
perjalan hidup pasti penuh dengan sukacita, dukacita, imajinasi, harapan, dan
juga diwarani dengan ucapan selamat tinggal dan perpisahan.
Untuk itu apakah kau akan
mengganti tujuan keretamu untuk menyamai dirinya? Ataukah kau tetap pada
tujuanmu yang sama sambil mencari orang lain untuk menggantikan dirinya?
Keputusan itu kuserahkan pada dirimu.
====NIA====